Sebuah kartun yang diterbitkan oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo menyindir gempa bumi yang menghancurkan Turki dan Suriah. Lelucon majalah itu secara alami menyebabkan kemarahan.
Pada hari Senin, surat kabar tersebut menerbitkan kartun dengan judul “Gempa Bumi di Turki”. Di bawah gambar bangunan yang runtuh, puing-puing dan mobil yang terbalik tertulis “Bahkan tidak perlu mengirim tank”.
Gempa pertama berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki sebelum fajar pada hari Senin, diikuti oleh serangkaian gempa susulan termasuk gempa berkekuatan 7,5. Bencana itu menewaskan ribuan orang.
|Baca Juga: KPK Resmi Lantik Penyelidik dan 21 Penyidik Baru
Lebih dari 11 juta pemirsa publikasi di jejaring sosial membagikan gambar yang dibuat oleh seorang seniman bernama Juin, diberi label “menjijikkan”, “menyedihkan”, dan “tidak manusiawi”
“Hal paling menjijikkan yang pernah saya baca. Memposting konten yang memprovokasi sehingga Anda mendapatkan publisitas gratis, sambil bersembunyi di balik kartu kebebasan berbicara,” tulis pengguna Twitter Sumi, dilansir dari New Arab, Rabu (8/2/2023).
“Kebobrokan moral #charliehebdo benar-benar menjijikkan dan ngeri atas ketidakpekaan tentang penderitaan manusia,” tulis Huda Mzioudet, pengguna Twitter lainnya.
Beberapa pengguna media sosial mengatakan kartun itu menunjukkan “keberanian Eropa” terkait kebebasan berbicara. “Keberanian Eropa untuk datang dan menguliahi kami tentang kebebasan berekspresi padahal menurut mereka ini adalah kebebasan berekspresi,” kata pengguna Twitter Simo.
Pengguna Twitter meminta platform dan pemiliknya Elon Musk untuk menghapus akun “rasis” majalah itu.
“Anda harus menghapus akun rasis! @elonmusk @Twitter https://t.co/aJ3EtV0EpO — Ömür Özdemir (@ceriLevis) 7 Februari 2023.”
Charlie Hebdo telah dikritik karena kartunnya yang kurang informasi tentang Timur Tengah.
Menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar, sebuah majalah Prancis menerbitkan kartun kasar Islamofobia yang memperlihatkan seorang pria berjanggut dengan AK-47 dan peluncur roket bermain sepak bola di padang pasir.
Surat kabar itu sebelumnya menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang sangat kontroversial dan kantornya dibom pada 2011.
Prancis terpaksa menutup sementara kedutaan dan sekolah di lebih dari 20 negara pada tahun 2012 karena kekhawatiran akan pembalasan atas kartun serupa. Dua belas orang tewas pada tahun 2015 ketika orang-orang bersenjata menyerang kantor surat kabar Paris.
Pingback: Craco, Kota Mati di Italia Sebagai Tujuan Wisata - Media Bekasi